Di INdonesia, puyuh ini disebut puyuh gonggong jawa. Puyuh ini berukuran sedang dengan panjang badan mencapai 25 cm. Puyuh gonggong hidup di hutan atau padang rumput terbuka dan umumnya ditemukan berpasangan atau dalam rombongan kecil. Ditempat tertentu, seperti jawa barat, puyuh ini dapat hidup di hutan dengan ketinggian 1.000 -3.000 m dari permukaan air laut. Makanan puyuh gonggong, yaitu byah-buahan, jagung, chesnut, serangga dan tempayak.
Musim kawin puyuh gonggong terjadi pada bulan Januari, Maret, April, Agustus dan September. Jumlah telur yang dihasilkan puyuh betina sekitar 2-4 butir dan berwarna putih. Keunikan puyuh gonggong terlihat dari sarangnya yang berbentuk kubah dan dibuat diatas tanah.
Ciri-ciri puyuh gonggong terlihat dari warna bulunya yang kemerah-merahan dan pada kepalanya terdapat tanda berbentuk cincin berwarna hitam. Bulu ekor puyuh gonggong melengkung kebawah dan berwarna keabu-abuan, sedangkan sayapnya berwarna kecokelatan dengan totol-totol hitam dan perut bagian bawah berwarna cokelat kemrah-merahan. Mata puyuh gonggong berwarna merah, begitu juga kakinya. Sementara paruhnya berwarna hitam