Dalam percobaan-percobaan laboratorium, puyuh selalu dipilih sebagai hewan percobaan. Ada beberapa dasar pertimbangan dasar yang dipakai, yaitu siklus hidupnya yang relatif singkat. Seekor puyuh, khususnya Couturnix couturnix japonica, sudah mencapai dewasa kelamin pada umur 41 hari dan menghasilkan telur.
Puyuh mempunyai kemampuan untuk menghasilkan keturunan sebanyak 3-4 generasi per tahun. Sifat ini merupakan keunggulan yang sangat menguntungkan untuk menjadikanpuyuh sebagai hewan laboratorium.
Puyuh juga mempunyai siklus hidup yang relatif pendek dengan laju metabolisme yang tinggi. Selain itu, pertumbuhan dan perkembangannya sangat cepat. Produksi telur puyuh mencapai 130-300 butir per tahun denganberat sekitar 10 gram. alasan lain adalah kebutuhan luas lantai untuk seekor puyuh hanya sekitar 200 cm2 sehingga menghemat ruang percobaan. Sel`in itu, kebutuhan konsumsi per ekor oer harinya oun sangat kecil dibandingkan unggas lainnya. Otomatis penggunaan puyuh dapat menghemat biaya pakan. Hal lain yang membuatnya terpilih sebagai hewan laboratorium karena luka puyuh akibat pembedahan lebih cepat sembuh.
Ternak puyuh juga dapat dijadikan sebagai tabungan. Dari beternak puyuh, peternak dapat memperoleh telur, bibit dan apkiran. Bibit puyuh banyak dicari oleh peternak pemula untuk memulai bisnisnya. Sementara puyuh apkir dapat dijual sebagai ternak poyong bila sudah tidak produktif lagi.