Atap sebaiknya dipilih dari bahan yang cocok untuk daerah tersebut. Didaerah dingin, rumah beratap seng dapat digunakan sebab mampu mengahangatkan ruangan karena sifatnya meneruskan panas. Namun didaerah pantai atau dataran rendah, jangankan puyuh, manusia saja akan kepanasan hidup di bawah seng.
Untuk itu, didaerah panas sebaiknya atap dipilih dari bahan yang mampu menyerap panas seperti genting tanah, daun kelapa, daun tebu, ataupun daun rumbiya. Menurut pengalaman, atap dari dedaunan sebenarnya paling baik untuk kebanyakan wilayah indonesia. Hanya saja, kehebatanya hanya berumur pendek karena cepat rapuh sehingga harus sering mengganti.
Pada atap genting, harus dijaga agar pada saat musim hujan genting tetap rapat. sebab jika tidak rapat akan banyak air tampias karena hal itu akan meningkatkan kelmbapan ruangan. Kelembapan yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya virus, bakteri dan jamur yang menimbulkan berbagai penyakit pada puyuh. Untuk itu lantai ruangan kandang diusahakan dibuat dari bahan kering atau diperkeras saja dengan semen agar tak menyimpan air.
Yang tak kalah penting, untuk mencegah penularan penyakit, pemeliharaan puyuh tidak boleh menyatu dengan unggas lain. Unggas yang berkeliaran tidak boleh mendekatai kandang puyuh. Sebisa mungkin kandang terisolasi dari unggas lain. Kandang puyuh pun harus bebas dari hewan pemangsa seperti tikus dan kucing.
Jika anda berencana membangun kandang khusus, maka usahakan kandang membujur dari timur ke barat. Sinar matahari pagi harus bisa masuk karena sinar matahari pagi berperan dalam pembentukan vitamin D pada tubuh. Caranya, dengan membuat dinding bagian timur kandang berpintu lebar seperti garasi. Bisa saja dinding itu dibuat dari bilah kayu atau bambu, yang jika malam hari/hari hujan bisa dilapisi terpal untuk menahan hawa dingin.
Ruangan kandang harus berdinding kuat yang mampu menahan cuaca yang kurang baik bagi puyuh seperti panasnya siang hari, dinginya malam hari, musim hujan, musim dingin ataupun terpaan angin yang berlebihan dari luar kandang. Jika tempat pemeliharaan memakai bekas ruangan kandang ayam yang berdinding terbuka atau berdinding pagar bambu/kawat, maka harus dilapisi dengan terpal plastik setidaknya 3/4 tinggi kandang. Jika daerah itu berangin kencang atau daerah pegunungan yang dingin maka harus lebih tinggi lagi penutupnya dan hanya sedikit untuk ventilasi.
Untuk itu, didaerah panas sebaiknya atap dipilih dari bahan yang mampu menyerap panas seperti genting tanah, daun kelapa, daun tebu, ataupun daun rumbiya. Menurut pengalaman, atap dari dedaunan sebenarnya paling baik untuk kebanyakan wilayah indonesia. Hanya saja, kehebatanya hanya berumur pendek karena cepat rapuh sehingga harus sering mengganti.
Pada atap genting, harus dijaga agar pada saat musim hujan genting tetap rapat. sebab jika tidak rapat akan banyak air tampias karena hal itu akan meningkatkan kelmbapan ruangan. Kelembapan yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya virus, bakteri dan jamur yang menimbulkan berbagai penyakit pada puyuh. Untuk itu lantai ruangan kandang diusahakan dibuat dari bahan kering atau diperkeras saja dengan semen agar tak menyimpan air.
Yang tak kalah penting, untuk mencegah penularan penyakit, pemeliharaan puyuh tidak boleh menyatu dengan unggas lain. Unggas yang berkeliaran tidak boleh mendekatai kandang puyuh. Sebisa mungkin kandang terisolasi dari unggas lain. Kandang puyuh pun harus bebas dari hewan pemangsa seperti tikus dan kucing.
Jika anda berencana membangun kandang khusus, maka usahakan kandang membujur dari timur ke barat. Sinar matahari pagi harus bisa masuk karena sinar matahari pagi berperan dalam pembentukan vitamin D pada tubuh. Caranya, dengan membuat dinding bagian timur kandang berpintu lebar seperti garasi. Bisa saja dinding itu dibuat dari bilah kayu atau bambu, yang jika malam hari/hari hujan bisa dilapisi terpal untuk menahan hawa dingin.
Ruangan kandang harus berdinding kuat yang mampu menahan cuaca yang kurang baik bagi puyuh seperti panasnya siang hari, dinginya malam hari, musim hujan, musim dingin ataupun terpaan angin yang berlebihan dari luar kandang. Jika tempat pemeliharaan memakai bekas ruangan kandang ayam yang berdinding terbuka atau berdinding pagar bambu/kawat, maka harus dilapisi dengan terpal plastik setidaknya 3/4 tinggi kandang. Jika daerah itu berangin kencang atau daerah pegunungan yang dingin maka harus lebih tinggi lagi penutupnya dan hanya sedikit untuk ventilasi.