Puyuh mengalami fase kritis pada umur 1-4 hari. Selama itu puyuh harus benar-benar dipantau karena kondisinya masih lemah, lelah karena transportasi dan kaget dengan lingkungan baru. Sementara itu ia harus belajar makan-minum untuk mempertahankan hidupnya. Pada hari 1-2, pakan dan minum hanya diberikan secukupnya. Jika air minum kebanyakan, maka banyak DOQ yang basah bermain air hingga kedinginan dan akhirnya mati.
Pada masa ini yang betul-betul harus diperhatikan adalah pemanasan jangan sampai kurang karena menyebabkan mati kedinginan. namun juga tidak boleh terlalu panas karena akan menimbulkan kepanikan dan stress hingga puyuh terinjak-injak dan mati. Selain itu banyak juga kematian disebabkan karena terjepit tempatpakan dan minum.
Pada hari ke 3, air minum dan pakan diberikan penuh, dan alas koran mulai digulung karena sudah kotor. Gulung dengan hati-hati agar puyuh tidak stress.
Mulai hari-hari selanjutnya, jika alas kotor mulai digulung. Pada hari ke 6, separuh alas sudah mulai dibuka hingga nampak alas striminya agar puyuh belajar berjalan diatas strimin. Pada hari ke-10, alas sudah boleh dibuka seluruhnya.
Pada masa ini yang betul-betul harus diperhatikan adalah pemanasan jangan sampai kurang karena menyebabkan mati kedinginan. namun juga tidak boleh terlalu panas karena akan menimbulkan kepanikan dan stress hingga puyuh terinjak-injak dan mati. Selain itu banyak juga kematian disebabkan karena terjepit tempatpakan dan minum.
Pada hari ke 3, air minum dan pakan diberikan penuh, dan alas koran mulai digulung karena sudah kotor. Gulung dengan hati-hati agar puyuh tidak stress.
Mulai hari-hari selanjutnya, jika alas kotor mulai digulung. Pada hari ke 6, separuh alas sudah mulai dibuka hingga nampak alas striminya agar puyuh belajar berjalan diatas strimin. Pada hari ke-10, alas sudah boleh dibuka seluruhnya.